TUGAS
TEKNIK KONSELING DAN ANALISIS PROBLEM SOLVING
“Teori Konseling”
DISUSUN OLEH :
Retno Jumilah 20140220179
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
A.
Teori-Teori
Konseling
1. Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang dimulai
sekitar tahun 1900-an oleh Sigmund Freud. Teori psikoanalisis berhubungan
dengan fungsi dan perkembangan mental manusia (Minderop, 2011).
Psikoanalisis yang dilahirkan oleh Sigmund Freud
melihat bahwa kepribadian manusia mengandung tiga subsistem utama, yaitu id,
ego, dan super ego. Id adalah sistem asali manusia dan menyangkut aspek genetik
atau pembawaan biologis, segala sesuatu yang dibawah sejak lahir. Ego adalah subsistem kepribadian yang
rasional, yang menjadi pengendali antara tuntutan id yang instiktif, bersifat
mendesak, dan tanpa mempertimbangkan
lingkungan dengan dorongan, sanksi moral, dan keabsolutan tuntutan super
ego (Kartadinata, 2007).
2. Teori Behavioral
Konseling
Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat ini.
Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi
behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak. Menurut
Krumboltz & Thoresen (Surya, 1988:187) konseling behavioral adalah suatu
proses membantu orang untuk belajar memecahkan masalah interpersonal,
emosional, dan keputusan tertentu. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk
konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk,
manusia bersifat mekanistik dan fasif.
3. Teori Client Centered
Teori client centered difokuskan pada tanggung jawab
dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara
lebih penuh. Teori client centered memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
dari teori client centered yaitu pemusatan pada klien dan bukan pada therapist,
identifikasi dan bukan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah
kepribadian, lebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik. Sedangkan
kekurangannya dari teori konseling client-centered ini yaitu terapi berpusat
pada klien dianggap terlalu sederhana, terlalu menekankan aspek afektif,
emosional, perasaan, tujuan untuk setiap klien yaitu memaksimalkan diri, setiap
klien yaitu memaksimalkan diri, untuk menilai individu (windayani, 2014).
4. Teori Gestalt
Pendekatan Gestalt adalah terapi humanistik
eksistensial yang berlandaskan premis, bahwa individu harus menemukan caranya
sendiri dalam hidup dan menerima tanggungjawab pribadi jika individu ingin
mencapai kedewasaan. Konsep utama pendekatan Gestalat adalah here and nowdan
unfinished business yang tercakup didalamnya adalah emosi-emosi,
peristiwa-peristiwa, ingatan-ingatan (memories), yang terhambat dinyatakan oleh
individu yang bersangkutan (Kholifah, 2016).
5. Teori Eksistensial-Humanistik
Teori Eksistensial-Humanistik pada hakikatnya
mempercayai bahwa individu memiliki potensi untuk secara aktif memilih
dan membuat keputusan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Teori ini sangat
menekankan tentang kebebasan yang bertanggung jawab. Jadi, individu diberikan
kebebasan seluas-luasnya dalam melakukan tindakan, tetapi harus berani
bertanggung jawab sekalipun menanggung resiko bagi dirinya (Damanik, 2014).
B. Kesimpulan
Berdasarkan
teori-teori di atas dapat disimpulkan:
- Teori Psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia.
- Teori Behavioral menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak.
- Teori Client Centered terpusat pada klien bukan terapi dan difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien.
- Pendekatan Gestalt adalah terapi humanistik eksistensial yang berlandaskan premis, bahwa individu harus menemukan caranya sendiri dalam hidup dan menerima tanggungjawab pribadi jika individu ingin mencapai kedewasaan.
- Teori Eksistensial-Humanistik bahwa individu memiliki potensi untuk secara aktif memilih dan membuat keputusan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kholifah, K. (2016). Teori Konseling
(Suatu Pendekatan Konseling Gestalt). Al-Tazkiah, 5(2), 109-123.
Damanik,
M.S. (2014). Makalah Teori-Teori Konseling. (Dalam http://makalah-bimbingan-konseling.blogspot.co.id/2014/11/makalah-teori-teori-konseling.html, diakses 22
Februari 2017)
Windayani, K. V., Dharsana, I. K.,
& Suranata, K. (2014). Penerapan Konseling Client-Centered Dengan Teknik Permisif
Untuk Meningkatkan Harga Diri Kelas X Iis 2 Sma Negeri 2 Singaraja. Jurnal
Ilmiah Bimbingan Konseling, 2(1).
Kartadinata, S. (2007). Teori
Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling.
Minderop, A. (2011). Psikologi
Sastra: Karya, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Yayasan Pustaka Obor
Indonesia. (Dalam https://books.google.co.id/books diakses 21 februari 2017)
Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur._Psikologi_Pend_Dan_Bimbingan/195901101984032-Euis_Farida/Makalah_Konseling_Behavioral_Fix.Pdf
diakses 22 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar